Adeliarnna

.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Translate

Selasa, 05 Januari 2016

A WALK TO REMEMBER (2002) REVIEW




GENRE : Romance/Drama
STARRING : Mandy Moore, Shane West, Daryl Hannah, Peter Coyote, Lauren German





What’s up guys?, ketemu lagi nih ma gua hehehehe, kangen gak? #abaikankeabsurdtansaya. 
okay guys sekalian, setelah sebelumnya kita bahas film ala ala Nicholas Sparks gitu, sekarang gua mau bahas film yang emang diadaptasi dari novel karya si abang Nicholas ini guys. Film yang melegenda diantara kaum Hawa dan sempat menjadi Pop Culture di era 2000an ini guys juga dimainin sama si pretty Mandy Moore yang of course karirnya nih langsung melejit sampek ke luar angkasa, #iyakkkkkk. Yes that is guys jengjengjengjengjeng............ A Walk to Remember yang dirilis tahun 2002. 
Cewek yang biasanya hobi banget nonton, nih film pasti masuk kedalam list film yang pernah di tonton, yes kan kakak2 cantik? #soktau. Tapi kalo gak tau sih, bisa jadi gara gara nih film sedikit susah dicari hehehehe. Tapi jangan galau dulu guys, sapa tau nih film main di tv lu pada, kan enak gratis gak perlu kuota internet buat streaming and nabung buat beli CD bajakan, hakakakakak.
Oh ya buat para cowok, gua yakin pasti banyak banget yang gak suka sama yang namanya film romance, yup gak? tapi anehnya nih ada beberapa cowok yang gak suka ama film romance barat tapi doyan banget nonton Drakor a.k.a Drama Korea, WHY bray? orang sama sama mewek juga hehehehehe. Kalo menurut gua sih alesan kebanyakan cowok adalah gengsi alias takut di bilang cengeng lah, gk gentle lah, bahkan ada yang bilang "gua cowok ya, masa nonton yang begituan" helllooooowwww bahkan band setaraf Slipknot aja punya satu lagu yang genrenya love-romance gitu kalekk. Never Say Never dong guys (kayak Justin Bibir aje hehehe), film tuh ya ibaratnya kayak makanan, jangan cuma lo liat tampilanya doang, tapi harus lo rasain juga baru bilang gak. Nah film juga gitu man, jangan cuma lo liat covernya lah, genrenya lah, jadi cowok tu harus berani!!berani mencoba sesuatu yang baru #asekkk, itu baru namanya Movie'ers sejati hheehehehe. 
Oke lets straight to the Point, A Walk to Remember ini nih ceritanya tentang cowok yang namanya Landon Carter (Shane West), siswa SMU yang popular gilakk and gak punya masa depan. Film dibuka dengan scane dimana Landon and friends membuat lelucon buat ngerjain siswa culun dari sekolahnya yang pengen gabung ke Geng-nya. Dibuat seolah-olah menjadi sebuah inisiasi, tuh cowok culun disuruh lompat ke kolam sama Landon-cs yang berakhir dengan si cowok culun masuk rumah sakit and Landon ditangkep polisi, WHY Landon doang? 'cause dia ditinggal ma temen2nya #ikukoncorek??. Karena cuman dia yang ketangkep of course cuman dia yang dapet hukuman buat ikut pelayanan publik,  mulai dari merawat orang tua di Panti jompo sampek ikuti Pentas Drama musikal yang semuanya dilakukan sama Landon dengan setengah hati. Nah disini nih Landon bakalan ketemu sama Jamie Sullivan (Mandy Moore), cewek culun, penganut katolik yang setia banget, pinter, dan mandiri di sekolahnya. Landon yang kesulitan buat mainin perannya di Pentas Drama dengan sangat berat hati meminta pertolongan Jamie yang tentunya lebih mahir untuk mengajarinya mendalami peran tersebut.
Kedekatan yang gak direncanain itu membuat Landon memandang Jamie dengan sudut pandang yang berbeda dari selama ini, yes guys, it is LOVE. Puncaknya waktu Pentas Dramanya mulai, Jamie yang harus dandan buat mainin perannya bermetamorphosa menjadi sosok yang cantik dan mengejutkan Landon (ini salah satu scene favorit gua banget dimana Jamie yanyiin track punyanya Switchfoot yang judulnya “Only Hope”) tepat di momen ini lah Landon benar-benar jatuh cinta pada Jamie, mereka kiss juga lo guys hihihihihi
Oke, lo pasti udah pada nebak “ah ini sih tipikal film Bad boy but cool falling in Love with Good Girl but geek, udah ketauanlah endingnya gimana” #guagitusoalnyahehehehe. Oke guys, kalo lo awalnya punya pemikiran yang sama ama gua, lo salah, cause this is just the beginning-nye aje cuy. Banyak banget problem yang harus mereka hadapi, mulai dari ketidaksukaan ayah Jamie sama si Landon sampek temen temenya yang ngejauhin dia cuma gara gara gak suka sama hubungan mereka berdua #koncoiku?, bahkan mereka sempek ngelakuin segala cara buat misahin LaMie couple cuyyy,  but Love Stand still, ga perduli apapun kata orang Landon tetap bersikukuh untuk mencintai Jamie. And the next, BOOM!!!…..Cancer is comingggg. yup ternyata nih guys selama ini Jamie itu sakit Kanker Stadium lanjut, mulai dari sini nih pacar lo, adek lo, konco lo, sampek ghost2 yang kebetulan nemenin lo nonton nih film aja nih bakalan mulai termewek mewek #termehek2kalik. And eventually lo bakalan surely think "Dapatkah cinta menaklukkan segalanya?" "akankah Landon tetap mencintai Jamie?" cause gua juga awalnya mikir kayak gitu pas tau si Jamie punya kanker hehehehehe. dumdudmdudmdudmdudmmm mau tau lanjutanya? tonton aja nih film langsung ma'man, masak gua dongengin terus hahahahahahah.




Di film ini, gua emang salut banget sama acting dua main cast ini guys. baik Mandy Moore dan Shane West keduanya sama sama memberikan performa yang sangat baik di film ini, chemistry diantara keduanya juga menurut gua terbangun dengan sempurna, sampek gua aja ngira nih dua orang pacaran kalik ya? in the real world lah pastinya hehehehe, tapi kayaknya gak cuman gua yang ngerasa kayak gitu deh, orang yang udah liat nih film pasti sama kayak gua #soktauseason2. Mandy Moore sendiri munurut gua udah memberikan performa terbaiknya, hingga tercipta sosok Jamie Sullivan yang tough, feminist, mandiri dan sedikit Vulnerability. Shane West juga sempat ngingetin gua sama sosok Kevin Bacon di film Footloose yang punya kesan rebel, cuek, dan tanpa tujuan tapi ending ending-nya ya kepincut juga sama si Jamie Sullivan hahahahaha.


Seperti yang udah gua bilang diatas kalau A Walk to Remember merupakan film adaptasi dari Novel karangan Nicholas Sparks. Udah banyak banget karya Nicholas Sparks yang diadaptasi jadi film guys, kayak misalnya The Vow, Message in The Bottle, Safe Haven, Night in Rodanthe, Dear John dan of course romance drama yang juga sangat melegenda The Notebook. Dengan ciri khas bitter sweet ending dalam kebanyakan novelnya, menjadikan sosok Nicholas Sparks menurut gua adalah Master of romance drama in Hollywood.






Kesimpulan gua, nih film sangat layak buat masuk ke dalam list film yang wajib lo tonton. Gua sendiri udah kasih cap permanen buat nih film sebagai film romance favorite gua. Dan buat para cowok, mau orang bilang “ah lo, ga macho banget nontonnya film yang gituan” heloooowww caelah hari gini Macho ga selalu harus dianalogikan dengan otot gede, serem, kekar, terus fighting ampe babak belur guys, ini tuh 2016 bray, udah beda jaman and sejarah cuyyy, hahahahaha.


See you next time guys, keep calm and keep miss me.  

.


Kamis, 24 Desember 2015

CHARLIE ST CLOUD (2010) REVIEW




GENRE : Romance/Fantasy/Drama
STARRING : Zac Efron, Kim Basinger, Ray Liotta, Amanda Crew, Charlie Tahan, Kim Basinger, Donal Logue



Akhir pekan ingin mencoba menikmati film yang bikin mewek-full romance-atau lagi cari aktor ganteng? hehehe... kalau gitu sih Film yang diperankan sama Zac Efron, si tampan pemilik mata biru laut ini bisa jadi pilihan. Pernah bayangin gak kalau cowok yang hits gara gara perannya di high school musical ini bermain di film-film ala Nicholas Sparks? yahh walaupun nih film bukan diadaptasi dari novel Nicholas Sparks melainkan dari Bantam Books dengan judul The Death and Life of Charlie St. Cloud, tapi mirip kok soalnya nih film bakal buat kita mewek-nangis histeris gak jelas plus senyum senyum sendiri sangking sweetnya tuh film hahahahah, jadi Sekalipun nih film membawa bau-bau supranatural, yang kayaknya belum pernah ditemukan di film-film adaptasi dari novel Nicholas Sparks sebelumnya, tapi film ini tetap punya bau-bau Nicholas Sparks yang kuat banget kok

Untuk urusan cerita, kayaknya Buat mereka yang udah sinis sama tema-tema spiritual-non-logis semacam ini, udah jelas film ini bakal ditolak mentah-mentah. WHY? Inget Ghost yang dibintangi Demi Moore sama Patrick Swayze? Atau The Sixth Sense bikinan M. Night Shyamalan? kalau gak Birth yang dibintangi Nicole Kidman (sekalipun dari segi isi film ini lebih mirip Ghost atau The Sixth Sense). Charlie St. Cloud  bakalan berada di area yang sama persis dengan film-film itu.




Film ini bercerita tentang janji brother-to-brother antara Charlie St. Cloud (Zac Efron) dan adiknya Sammuel “Sam” St. Cloud (Charlie Tahan). Nah dua orang kakak adik ini punya hubungan yang so-sweet ala-ala Nicholas Spark gitu guys. Gak cuman itu, karena kekompakan yang tercipta dari eratnya hubungan kakak beradik St. Cloud ini mereka bahkan berhasil menjuarai kompetisi perahu layar yang ada di kotanya. Charlie sendiri sebenarnya adalah siswa SMA yang berpotensi besar untuk menjadi atlet perahu layar, sangking berpotensinya nih guys si Charlie ini bahkan mendapatkan beasiswa di Stanford University loh. Sayangnya sebuah kecelakan yang sangat tragis membuat Charlie berpisah dengan adiknya Sam. Sam meninggal dalam kecelakaan mobil yang dikemudikan Charlie, yang membuat Charlie menyalahkan dirinya sendiri. Bau-bau supranatural pun muncul ketika Charlie berjumpa dengan sosok arwah Sam yang menagih janji untuk latihan baseball sama-sama di hutan (hutan, kan? hutan sih kayanknya) waktu senja datang setiap hari. Dan janji ini selalu dipatuhi oleh Charlie. Charlie bahkan menghabiskan lima tahun lamanya untuk menepati janji pada arwah adiknya tersebut hingga melupakan rencananya yang bakal ngampus di Stanford University.




Film ini berbentuk melodrama, atau lebih tepatnya, ya, searah dengan film-filmnya Nicholas Sparks yang serba so-sweet bahkan di bagian-bagian tragis sekalipun. Kalau kalian adalah tipikal penonton yang sangat suka sekali di buat mewek gila ala film-filmnya Nicholas Sparks, maka lo pada kayaknya bakalan nonton film Zac Efron yang satu ini deh (walaupun nih film sebenernya gak ada hubungannya sama Nicholas Sparks, hahaha). Tapi kalau lo gak termasuk kategori itu, kayaknya nih film bakalan cuma jadi media supaya lo semua bisa liat kegantengan si mantan Vanessa Hudgens ini pluss ngelihat si Zac Efron ini pamer sixpack yang juga bakal buat para penggila teen dan pre-teen bisa teriak-teriak histeris gajelas waktu liat nih film bareng2 di bioskop or alone di kamar hahahaha, seenggaknya nih adegan pamer sixpack-nya gak se-annoying Twilight Saga.




Suka banget sama acting Zac dan  Charlie banget di film ini, akting kedua aktor ini menurut gua double-sangat mengagumkan. Feel seorang bocah yang mengagumi kakaknya dan seorang kakak yang menyayangi adiknya dapet banget, apalagi pas scane car accidentnya mereka berdua, bakalan mewek pastinya.

Film ini juga buat gua sempet mikir sih gimana kalau gua ada di posisinya si Zac. Lo semua juga pasti tau kan, ketika merasa bersalah atau menyesal pada seseorang, kita pasti bakalan terkurung dalam kenangan dan janji-jani yang kita buat dengan orang itu . Tergantung orangnya juga sih, ada yang bisa move on, ada yang lama banget move on-nya, bahkan ada yang sampe bertahun-tahun kayak Charlie terus ngelupain masa depannya. Hidup di dalam kenangan masa lalu. (ciakk bahasa gua)

Oh ya lupa, ada sebuah twist besar di film ini ketika Charlie berjumpa dengan Tess (Amanda Crew), teman sekolah dan pelayar saingannya dulu, yang sekarang sudah menjadi pelayar profesional. Disini nih adegan panasnya dimulai, adegan yang bisa dibilang romantis-bombay gitu, dan gara gara itu juga Charlie mulai lupa sama janjinya dengan adiknya. .

Banyak banget juga hikmah yang bisa diambil dari film ini. Si screenwriter "Craig Pearce and Lewis Colick" kayaknya pengen kasih tau ke kita supaya memberi kesempatan buat diri sendiri untuk berubah. Quote yang paling gua suka dil film ini adalah "Why did you get a second chance? God just doesn't show off". Benar, kan? There always be a reason for everything happens, even the little one. God put WHY in our life's and it's our job to find the answer, no offense.

Film ini cocok, buat lo yang belum bisa move on. Inget!!! ini bukan film remaja yang penuh sama scane cinta menggebu-gebu atau kepedihan patah hati yang tragis.
Nih film inspiratif cuyy!

So guys, habis nonton nih film lo pada pasti bakal paham kalau, "Living in a memory isn't a good thing!"

Enjoy!


Minggu, 20 Desember 2015

JURASSIC WORLD (2015) REVIEW




 




GENRE : Adventure/Action/Thriller
STARRING : Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Irrfan Khan, Vincent D’Onofrio, Ty Simpkins, Nick Robinson, B.D.Wong



Jurassic World merupakan film keempat dari serial film Jurassic Park yang dimulai tahun 1993 dan dibuat oleh Steven Spielberg. Meski telah dibuat beberapa sekuel dari film legendaris ini, seperti The Lost World : Jurassic Park and Jurassic Park III. Tetapi, tak ada satu pun yang berhasil menangkap kemagisan selaras dengan Jurassic Park.

Untuk menghadirkan kembali suasana tersebut, Universal Pictures akhirnya merilis ulang Jurassic Park dalam format tiga dimensi. Di mana film re-release tersebut menjadi sebuah euphoria baru untuk menyambut sekuel terbarunya, Jurassic World di tahun 2015 ini. Film yang ditangani oleh Colin Treverrow ini mempunyai misi untuk menghadirkan kembali kemagisan taman bermain dinosaurus milik Steven Spielberg. Colin Treverrow pun seperti memiliki misi agar Jurassic World miliknya bisa menjadi taman bermain yang menyenangkan bagi penontonnya seperti yang Steven Spielberg berikan di dalam Jurassic Park.



Mr Masrani (Khan) adalah pemilik Jurassic World, sebuah taman hiburan di mana manusia rata-rata bisa berinteraksi dengan dinosaurus. Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) adalah manajer operasi taman yang di beri nama Jurassic World tersebut. Diam-diam, Masrani dan Claire bekerja untuk membuat spesies dinosaurus baru, Indominus rex yang memiliki semua kekuatan setiap dinosaurus dan tidak ada kelemahanmya. Owen Grady (Pratt) adalah pelatih dinosaurus yang telah berhasil menjinakkan empat Velociraptors untuk mematuhi perintah-Nya dan karenanya menjadi alpha. Vic Hoskins (D'Onoforio) adalah kepala taman keamanan yang juga mencoba untuk meyakinkan Owen dalam penggunaan raptors sebagai senjata militer.
Jurassic World ini di mulai dari satu keluarga yang sedang memiliki sebuah masalah. Dua anak dari keluarga tersebut mendapatkan tiket liburan dari adik mamanya, Claire untuk jalan-jalan ke Isla Nublar, tempat Jurassic World di dirikan. Gray (Ty Simpkins) dan Zach (Nick Robinson) pun pergi ke Isla Nublar menikmati apa yang mereka dapatkan. 

Sayangnya, pada saat mereka mengelilingi Jurassic World, seekor dinosaurus rekayasa lepas dari kandangnya. Indominus Rex kabur dan berhasil membuat Jurassic World hancur dalam sekejap. Zach dan Gray yang berada dalam tengah-tengah tur mereka, harus dihadang oleh Indominus Rex yang sedang kabur tersebut. Claire meminta bantuan dari pawang Raptor, Owen untuk mencari keponakannya, Zach dan Gray. 
Seperti film-film sebelumnya, film ini juga mengikuti sebuah alur cerita yang sangat mirip dengan filmnya yang pertama Jurassic Park. Beberapa orang terjebak di taman dan perlu menemukan cara untuk keluar. Dinosaurus yang mengejar mereka dan upaya dalam melarikan diri akhirnya mungkin menjadi satu-satunya hal yang terus berubah di setiap film-film ini. Sepertinya Colin Treverrow tak ingin benar-benar melepaskan identitas Jurassic Park ke dalam proyek sekuelnya ini. Karena Akan ada banyak sekali adegan-adegan yang memang disengaja untuk tetap sama agar bisa menimbulkan nuansa nostalgia bagi penonton yang telah tumbuh dan berkembang dengan Isla Nublar dan para penghuninya. 

Tak bisa dipungkiri, visualisasi Jurassic World memang akan terasa jauh lebih besar ketimbang Jurassic Park. Terlebih, Jurassic World telah dibuat di era yang sudah semakin canggih. Colin Treverrow mampu memvisualisasikan Jurassic World menjadi sebuah taman bermain yang megah. Colin Treverrow bahkan masih menyelipkan music scoring original dari Jurassic Park ke dalam film terbarunya. Dalam 120 menit, Jurassic World berhasil menangkap dan menghadirkan berbagai alasan kenapa Jurassic Park menjadi salah satu film legendaris. And this theme park already Re-opened.